Thursday, November 13, 2008

Surat Untuk Kakanda

My Paradise, 01-01-2009
Kepada Yth.
Kakanda Riza
Di
Kediaman

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Pertama, Hikmah memohon kepada Allah Subhanahu wata’ala, agar setiap detik kita, setiap jejak langkah kita, selalu dalam ridho-Nya. Hikmah mengharapkan kakanda selalu dalam lindungan-Nya. Amiiin.

Selanjutnya Hikmah mohon maaf atas kelancangan ini. Mungkin kakanda akan berfikir, Hikmah sudah gak punya malu dan seperti anak kecil. Tapi, mungkin dari hal inilah, Hikmah dapat menunjukkan bentuk ibadah Hikmah kepada Sang Khaliq.



Hikmah mungkin akan kembali ke awal perkenalan dengan kakanda Riza. Ya…… berada dalam satu fakultas yang sama, dalam kelas yang sama sampai pada kegiatan-kegiatan kemahasiswaan lainnya, telah cukup membuat Hikmah sangat mengenal kakanda.

Hikmah pun dalam penantian kini, akan sebuah pertanyaan, apakah ini sesuatu yang tidak pantas atau memang tabu untuk Hikmah lakukan? Walaupun Hikmah belum mampu menjawabnya tuntas, tapi inilah Hikmah. Semua ini hanya tentang impian, harapan akan masa depan, bukanlah tentang pantas atau tidak pantas.

Jujur Hikmah akui, kakanda satu-satunya yang benar-benar telah menarik perhatian Hikmah selama ini, selama menjalani perkuliahan di tempat ini. Penampilan yang rupawan, sikap yang menawan hati setiap mata yang memandang dan ketaatan pada Sang Pencipta. Kakanda harus percaya, ini bukan pujian tapi ini semua kenyataan. Hikmah hanya berharap, ini tidak membuat kakanda ujub tapi sebaliknya membuat kakanda menjadi lebih baik dan Hikmah sangat yakin akan hal itu.

Hikmah tak tahu kini, apakah arti semua ini. Ketika Hikmah selalu ingin bertemu dengan kakanda. Ada rasa rindu ketika lama tak berjumpa. Ada rasa cemburu ketika kakanda berbicara dengan gadis lain. Hikmah hanya bisa bertanya pada diri sendiri, apa arti semua ini. Apakah ini bukti ada sebuah rasa cinta yang hadir? Mungkin terlalu dini bagi Hikmah untuk mengartikannya seperti itu.

Ya, Allah Tuhanku
Ku mohon kepadaMu
Berikanlah sebuah rasa di hatiku
Rasa terhadapMu dan terhadap hamba-hambaMu

Ya, Allah Tuhanku
Jikalau rasa ini kuberikan kepada hambaMu
Janganlah Engkau biarkan rasa ini menyakitiku
Jangan Engkau biarkan rasa ini menyakitinya

Ya, Allah Tuhanku
Jikalau ada rasa di hati untuknya
Jadikanlah ia rasa yang tak mengenal kata sakit
Tak kenal rasa duka

Ya, Allah Tuhanku
Jadikanlah rasa ini sebagai rasa yang indah
Bisa tetap tersenyum walau rasa tak berbalas
Karena sunggulah rasa ini hanya untuk sebuah keikhlasan

Ya, Allah Tuhanku
Jadikanlah rasa ini, rasa yang abadi
Yang tak kurang dan tak berlebih
Agar dia tetap selalu ada untuk semuanya
Tak akan pernah jenuh walau detik terus berdetak

Kakanda….. untuk sekian kalinya, Hikmah mohon maaf. Tapi inilah kejujuran Hikmah, yang selalu tersiksa akan rasa yang Hikmah hadirkan sendiri, tapi tak bisa Hikmah maknai. Hikmah tidak mau menyiksa diri Hikmah dengan semua ketidak pastian.

Hikmah yakin betul, kakanda punya banyak impian, masih banyak yang ingin kakanda raih. Tapi maafkan Hikmah jika harus jujur, Hikmah takut jika hanya melihat semuanya dari jauh… Hikmah takut kehilangan sosok impian Hikmah yang telah ditunjukkan oleh Allah kepada Hikmah.

Sebagai hamba Allah yang penuh keterbatasan, Hikmah sekarang dipenuhi ketakutan ketika harus kehilangan. Jadi sebelum ia hilang, Hikmah harus meraihnya. Bahkan istilah tabu atau sejenisnya, itu tak ada dalam pikiran Hikmah lagi. Jika semuanya adalah salah satu bentuk ibadah, ya… untuk sekian kalinya Hikmah akan jujur. Kakanda Riza…. sudikah menjadi pendamping Hikmah? Ini mungkin mengagetkan kakanda, tapi inilah tujuan Hikmah. Agar Hikmah lebih tenang dan tidak tersiksa dengan semua ketidak pastian ini. Mungkin Hikmah tak punya kekuatan untuk memaksakan kehendak Hikmah, tapi Hikmah harap pertimbangan kakanda.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Hikmah

Hikmah, Hikmah…………. mengapa kamu bisa seperti ini? Tapi sungguh, aku benar-benar kagum pada sikapmu dan keberanianmu. Mengapa tidak? Betapa rugi dan menyesalnya aku suatu saat nanti, jika aku harus melepaskan calon Ibu terbaik buat anak-anakku kelak. Insya Allah…….. setelah ujian nanti, aku akan datang melamarmu.

No comments:

Post a Comment

Kehidupan dimulai dari senyuman.... dan persahabatan adalah awal kehidupan... dan persahabatan kita bisa dimulai disini... Aku tunggu komentarnya ya...

Posting Terbaru