Mengapa Syifa Sayang Kakak???

Sebutlah namanya Syifa.... ia anak yang manis.. ia bisa membuat orang menoleh ke arahnya lebih dari sekali.
Sungguh banyak yang menarik darinya.
Tak ada yang menjadi penyatu diriku dengannya..
Tak ada hubungan darah.. tak ada...

Hanya ada wajah-wajah penuh iri dan dengki yang selalu menatap kami ketika dia dan aku selalu bersama.
Tak ada yang lebih.. aku menganggapnya seperti adik kandungku sendiri..
Aku pun tak tahu.. mengapa dia betah bersamaku.. bahkan aku sendiri tak suka dengan sifatku sendiri..
Angkuh.. kadang-kadang egois.. suka ngatur.. dan mungkin hal-hal lain yang aku tak sukai sendiri..




Mengapa dia betah denganku???
Itu yang selalu menjadi pertanyaanku pada gadis kecilku...
Dia hanya menjawab karena aku sayang kakak..
Kakak bisa jadi Ibu...Ayah..Kakak..Sahabat buatku..
Sampai kini pun dia tak pernah jujur padaku... mengapa dia sayang padaku..
Sedang aku sadar betul tak ada yang kupunya.. selain harapan untuk bisa tetap hidup..

Ketika ia merasakan sakit.. ia hanya berani mengeluh di depanku..
Tapi ketika ia pulang ke rumahnya... ia seperti orang yang sangat sehat...
Walau di depannya.. dia selalu kesakitan bukan mainnya...
Katanya di telepon... "Kak pinggangku sakit sekalii.. tapi takutka mengeluh.."
Dimana arti keluarga sebenarnya.. ketika ia tak lagi sebagai bagian terpenting dalam hidup..
Dimana arti kebersamaan ketika kita hanya mau menerima saat ia sehat dan kuat..
Adikku takut... padahal ia sangat rapuh..

Ketika keluargamya mendengar ia sakit...
Memang rasa khawatir yang pertama ada.. tapi selanjutnya adalah keluhan demi keluhan...
Kemana lagi kita bisa mengeluh ketika rumah tak lagi bisa menjadi surga bagi penghuninya...
Siapa yang gagal...
Ataukah takdir yang memang harus seperti ini???

Aku pun tak punya apa-apa adekku..
Hanya mata yang menerawang tajam.. berlinangan air mata yang bisa kakak berikan ketika kau mengeluh sakit..
Aku tak punya apa-apa..
Ku punya keinginan besar membawamu ke dokter.. tapi apa dayaku.. jika saja dokter bisa dibayar dengan kasih sayang.. mungkin akan kuberikan semua demi kesembuhanmu..

Kakak hanya selalu bisa mengatakan... adekku yang sabar ya.. insya Allah... Allah punya rencana besar buat kita...

Kakak sayang adek....